Takkan Kami Lupakan Sampai Kami Tua Nanti
Pepasta.id - Ini adalah sepenggal kisah kenangan ketika berada dalam masa masa menggapai asa, menuntut sang ilmu dalam pembelajaran menengah atas.
Cerita pendek tak bermakna, yang tak akan hilang dan takkan kami lupakan sampai kami tua nanti.
Sekolah kami bukanlah sekolah yang mewah nan megah dengan dikelilingi pagar pagar beton yang membentengi di sekelilingnya.
Apalah daya, kami bertempat tinggal di desa terpencil dengan jarak dari kota yang sangat jauh..
Aceh tenggara, ya Aceh tenggara namanya, bahkan mungkin sebagian manusia baru mendengar bahwa Aceh memiliki bagian di tenggara sana..
Berbatasan dengan provinsi Sumatera Utara, namun masih sangat jauh dari Ibukota kedua provinsi tersebut, Aceh dan Sumatera Utara.
Murid dan gurunya tidak terlalu banyak, hal itulah yang membuat tali jalinan kekeluargaan kami sangat erat, karena kami mengenal satu dengan yang lain dengan sangat baik..
Beberapa minggu setelah akal pikiran kami berjuang berperang melawan soal soal yang diberikan pemerintah kita diseluruh penjuru yang ada di Indonesia, karena ujian tersebut yang menjadi penentu masa depan kami kelak..
Sekolah kami mengadakan acara Pesta sekolah..
Karena hari itu adalah Ulang Tahun
sekolah kami yang dimeriahkan setiap 2 tahun sekali dan sekaligus doa bersama sama dengan para orang tua dan guru kami.
Beribadah bersama guru, orang tua dan para jemaat. Melantunkan segala puji pujian, hormat dan terima kasih kepada Yang Maha Esa, membuat kami semakin terasa lebih dekat kepada-Nya, semakin berserah akan kehidupan kami kelak..
Dan kami tidak lupa berdoa untuk hari hari esok dimana kami akan menjadi seorang yang benar benar ada dan menjadi bagian di tengah tengah masyarakat, berharap kami akan menjadi orang yang bernilai dimata dunia nanti..
Acara pun dimulai, kami lakukan di lingkungan sekolah kami..
Karena sekolah kami adalah Yayasan Pendidikan dari Gereja kami, jadi sekolah kami berada dekat dengan gereja..
Dimulai dengan tari ''Tor-tor'', tarian khas budaya kami, yaitu budaya Batak.. Budaya yang sangat kami hormati dan kami junjung tinggi keberadaannya. Karena mayoritas dari masyarakat kami adalah ''halak batak'' (orang batak) jadi budaya kami masih sangat kental dengan adat. Bahkan setiap acara, seperti menikah, meninggal, lahir, dan ganti tempat kubur pun memakai acara adat Batak..
Karena kami begitu bangganya menjadi orang Batak dengan selalu melestarikan budaya kami, budaya Batak, budaya Indonesia tercinta.
Penari Tor-Tor Batak |
Mencium tangan sang pahlawan tanpa tanda jasa, meminta maaf dan doa restu kepada mereka, kami juga para murid saling meminta maaf satu dengan yang lain dengan harunya..
Penuh haru dan sedih, karena begitu banyak dosa dosa kami yang kami lakukan kepada guru kami dan kepada kawan kawan..
Para guru pun ikut meneteskan air matanya ketika mereka harus melepaskan kami para anak muridnya yang sudah mereka bimbing dan bina selama 3 tahun bersama sama.
Kebersamaan, canda, tawa, emosi, dan amarah kepada guru guru kami dan kawan kawan akan selalu kami ingat sampai kami tua nanti...
BACA JUGA : Mendaki Keindahan Puncak Gunung Mahawu
Dan dipenghujung acara, sekolah kami memberikan penghargaan bagi siswa siswi terbaik, teladan, dan berprestasi..
Yap, aku, saya sendiri, ketika namaku dipanggil untuk maju ketengah tengah kerumunan orang, guru guru, teman, tamu dan orangtua, dipilih sebagai siswa teladan diantara teman teman yang lain.
Bahagiapun semakin menjadi jadi ketika orangtuaku pun dipanggil untuk menemaniku, anaknya, ketengah tengah untuk mendapatkan sertifikat dan cinderamata dari sekolah..
Kaget, bahagia, terharu pun bercampur aduk di dalam lubuk hati yang terdalam..
Bisa membanggakan orangtua dengan prestasi prestasi anakmu ini, ayah, ibu :'')
Foto Siswa-siswi teladan bersama Kepala Sekolah, guru, dan orang tua. |
* * *
Kami ingin pergi jalan jalan sebagai tanda kenangan perpisahan setelah tiga tahun bersama menjalani hari dengan penuh canda, tawa, sedih, dan haru..
Rindu setelah lama tak jumpa, kami memiliki rencana yang sudah kami persiapkan dengan matang bersama guru dan kawan kawan..
Matahari menutupi sinarnya, akhirnya kami berkumpul untuk bersiap siap melakukan perjalanan..
Kami menaiki bus sebagai kendaraan kami menuju kesana.
Sempit, sesak, pengap kami sangat rasakan, tetapi hal hal tersebut tidak kami rasakan karena kebersamaan kami di dalam.
Tidak lupa berdoa kepada sang Khalik, agar kami selalu diberikan rahmat dan perlindungan selama perjalanan supaya kami sampai tanpa kekurangan sesuatu apapun..
Delapan jam perjalanan harus kami tempuh..
Melewati gunung gunung dan jurang jurang yang menemani kami diperjalanan.
Sebuah gunung menarik mata kami yang melihatnya, dengan sangat jelas ketika bus kami berada dekat melewatinya, betapa besar ukurannya dan menjulang tinggi ke angkasa. Sempat memuntahkan isinya dan karena olehnya Indonesia berkabung atas orang orang yang wafat karena dampak letusannya..
Tebalnya abu menutupi atap atap rumah dan tumbuhan tumbuhan hidup yang ada di sekitarnya, menandakan bahwa betapa menakjubkan dan mengerikan karya ciptaanNya..
Ya, namanya adalah Sinabung, gunung merapi aktif yang sempat meletus beberapa waktu lalu, terletak di Tanah Karo, Sumatera Utara.
Membuat hati dan jantung kami semakin tak tenang seperti biasanya, tapi kami yakin dan percaya, kami akan sampai di tempat tujuan kami dengan selamat dan penuh sukacita.
Kami memutuskan untuk beristirahat sejenak, meregangkan otot otot yang lelah karena duduk beralama lama di dalam bus.
Ditemani dengan kopi hangat dan kawan kawan yang berada di sisi, sembari bermain gitar dengan alunan musik dan nyanyian yang membuat kebersamaan kami semakin erat setelah tiga tahun bersama.
Istirahat sembari bernyanyi dengan para sahabat.. |
Tak sabar, kami ingin cepat sampai kesana, tak sabar menikmati hari tanpa masalah dan beban pikiran.
Akhirnya kami meninjakkan diri disana, lelah, pusing, mual terbayar tuntas olehnya..
Menghirup nafas panjang dengan udara yang segar dan sejuk yang menambah semangat kami untuk memulai hari bersama orang orang terdekat.
BACA JUGA : Iniloh Keuntungannya Punya Pacar Yang Mukanya Pas Pasan..
Pantai Cermin..
Itulah tujuan kami selama ini..
Pantai yang terletak di Sumatera Utara inilah yang akan menjadi sejarah sebagai tempat kebersamaan kami dengan orang orang yang dekat dengan kami..
Samudera begitu luas..
Birunya langit begitu jelas..
Mata yang tak sampai melihat dimana ujungnya laut..
Dan suara ombak yang begitu khas menyapa kami sesaat kami sampai disana, seakan akan menyambut kami yang datang sebagai tamunya.
Bukannya apa..
Desa kami berada di tempat yang gunung gunung sebagai tembok dan hutan sebagai alasnya..
Kecil, terisolasi, dan tertutup, itulah kampung kami. Hampir seluruh dari kami adalah anak dari keluarga petani, yang membuat kami bangga akan kesederhanaan kami dengan tidak memegah megahkan diri dengan apa yang kami punya.
Kesederhanaan inilah yang membuat tali kekeluargaan antara satu dengan yang lain sangat erat di kampung kami..
Bahkan sebagian dari kami tak pernah merasakan dan melihat seperti apa itu laut dan biota biotanya, mungkin ini pertama kalinya, itulah yang menjadi motivasi kami untuk pergi kesana sebagai tanda akhir dari perjalanan kami bersama kawan kawan dan guru guru kami..
Sebagian dari kami langsung pergi mencelupkan diri ke dalam airnya yang asin, dan beberapa ada yang mengabadikan diri dengan berfoto bersama dengan sahabat sahabatnya..
Berenang bersama, menikmati guncangan guncangan yang ombak berikan kepada kami..
Foto dengan para sahabat.. |
Bentuknya seperti pisang dan panjang, seperti itulah kira kira.
Beberapa dari kami tertarik untuk mencoba dan memutuskan untuk menaikinya..
ME-NE-GANG-KAN !!!
Kata kata itulah yang cocok untuk mewakili kami setelah bermain main dengan permainan tersebut.
Penuh dengan tawa dan luka yang mendampingi sesaat setelah jatuh diair..
Aaahhh..
Tak akan kami lupakan permainan ini..
Menaiki Banana Boat bersama kawan kawan.. |
Tak perlu pergi ke tempat perbelanjaan yang mewah dengan bangunan bangunan tinggi dan luas yang menjadi perhatian khalayak sosialita..
Tak perlu berpergian ke wahana wahana nan hebat dan ajaib hasil tangan manusia yang dibuat hanya untuk memuaskan rasa bahagia yang tak tersampaikan..
BACA JUGA : Diving dan Liburan ke Bunaken
Nikmatilah alam..
Resapilah..
Karya yang begitu besar dan indahnya yang Dia buat untuk kita sebagai mahluk ciptaanNya..
Bersama sama dengan orang terkasih disisi, menambah nikmatnya hari yang kujalani..
Mungkin sebagai tanda cinta bahwa kami berdua pernah menginjakkan kaki disana bersama..
Ditemani dengan lembutnya sinar yang akan hilang, dan laut yang semakin gelap warnanya..
Indahnya alam dan indahnya kasih, kami abadikan dalam foto berdua dengan bahagianya..
Bersama dengan sang kekasih.. |
Karena mungkin hari itu adalah hari terakhir kami akan bertemu. Mungkin ada kawan kami yang akan pergi jauh merantau atau kembali ke kampungnya masing masing atau melanjutkan kuliah di sebrang sana..
Akhirnya kami pulang..
Meninggalkan keseruan keseruan kami, kebersamaan yang kami jalin dan kebahagian yang kami dapat nikmati dihari itu.
Mungkin selanjutnya kami akan berpisah, akan melanjutkan cita cita yang masing masing dari kami ingin capai..
Tak ada pengalaman yang lebih berharga dari ini, takkan ada..
Jadi inget masa masa SMA deh.
ReplyDeleteTerharu gan bacanya juga..memang sekolah apapun sama namun kenangannya yang berbeda
ReplyDeleteBetul gan. Kenangan sama kawan kawan itu yg berkesan.
DeleteThanks gan.
ReplyDeletehampir netes ni, jadi inget masa-masa kecil dulu
ReplyDeleteSayang waktu tak bisa kembali ya gan.
Deletemasa masa di sekolah emang tak bisa di lupakan gan
ReplyDeleteKarena banyak kenangannya gan. Hehe
Deletewah masa-masa sma nih ya
ReplyDeleteIya gan. Sekarang udah makin tua, ngga bisa balik lagi ke jaman sekolah. Wkwk
Deleteinilah indahnya kebersamaan gan :'D
ReplyDeleteSuka dilanda rindu kalau kawan udah berjauhan gan.
DeleteWohh solidaritasnya tinggi tetaplah ingat kawanmu itu min dan jangan lupa kebaikan yg mereka beri! tetap semangat min :')
ReplyDeleteSiap gan. Harus setia kawan.
Deletejadi pengen reonian min heheh........... nice min
ReplyDeleteKumpul bareng kawan kawan ya gan. Hehe
Deletekenangan terindah tak terlupakan nice artikel
ReplyDeleteThanks mas gan.
Deleteane udah pisah sama temen-temen SMA gan, pencar semua hehe
ReplyDeletemengejar cita cita masing masing ya gan.
Deletetapi masih bisa di abadikan lewat foto gan. Hehe
ReplyDeletekenangan yang terlupakan adalah ketika masa SMA,, kadang rindu disaat masa abu-abu,, semoga bisa berkumpul lagi bersama teman-teman SMA
ReplyDeleteIya gan karna banyak kenangan sama kawan kawan yg asikk.
Deletemasa sekolah emang tak terlupakan..
ReplyDeleteIya gan, karna banyak kenangan manis pahit. Wkwkw
Deletemasa sekolah emang indah
ReplyDeleteApalagi sama si doi ya gan. Hehe
DeleteTulisan di atas mengenang kembali masa sma walaupun berbeda tempat dan cerita. Semoga apa yang dicitakan terwujud.
ReplyDeleteTulisan di atas mengenang kembali masa sma walaupun berbeda tempat dan cerita. Semoga apa yang dicitakan terwujud.
ReplyDeleteamin gan. Walau beda cerita, tapi pasti terakhirnya perpisahan ya.
DeleteMemang yang paling menyakitkan dalam sebuah pertemuan adalah perpisahan gan. Kelak bisa kita ceritain kenangan ini untuk anak cucu kita gan.
ReplyDeleteCerita kalau masa masa sekolah itu paling seru gan. Hehe
DeleteMemang banyak kenangan bersama kawan kawan lama
ReplyDeleteTapi udah pada jauh ya gan.
DeleteMasa sekolah emang masa masa terindah. Nice artikel gan :)
ReplyDeleteDitambah lagi ada pujaan hati ya gan. Hehe
DeleteTerharu ane :'( jadi inget temen lama yang entah sekarang kemana
ReplyDeleteIya gan, biasanya udah pada pergi jauh semua dengan kesibukan mereka masing masing.
DeleteWah mantap.. dulu kecil saya juga punya temen akrap. Sekarang menghilang begitu saja..
ReplyDeleteKalau ketemu juga buang muka ya gan. Hahaha
DeleteNice info nya gan...nyimak
ReplyDeletewww.dwiyantravel.blogspot.com
kenangan emang manis..
ReplyDeletetp langkah harus maju ke depan..
jgn ampe terjebak ama kenangan masa lalu..
Betul banget gan.
Deletekenangan SMA ya. Saya baru lulus he he he
ReplyDeletesemoga mengalami perpisahan gan. hehe
Delete